Home » , , , » Hoax yang Tidak Merugikan (Cara Memetakan Informasi)

Hoax yang Tidak Merugikan (Cara Memetakan Informasi)

Diceritakan oleh Gugun Arief pada Saturday, March 3, 2018 | 9:22 AM

Ada empat gambar yang saya sertakan dalam tulisan ini. Yang pertama adalah infografis yang saya bikin tahun lalu, memetakan perbedaan antara hoax, disinformasi, misinformasi dan satir. Tiga lainnya adalah hoax terkenal dalam sejarah: The Fiji Mermaid, Crop Circle dan Lochness Monster.

Cara memetakan informasi dan memilah hoax
Cara memetakan informasi dan memilah hoax
Hoax adalah kata yang mulai populer sekitar lima tahunan belakangan ini. Kenyataan yang saya lihat, tak banyak yang paham definisinya. Ketika kita menuduh, mengklaim maupun menolak sesuatu yang dikatakan hoax, pastikan anda paham betul empat kategori tersebut.

Benarkah satu berita itu termasuk hoax? Disinformasi? Misinformasi? Atau satir?


Dengan demikian judgement anda akan tetap waras, di jalur nalar dan bisa dipertanggungjawabkan. Salah adalah tetap salah meski anda mungkin sedih bahwa kesalahan itu dilakukan oleh kubu yang anda banggakan.

Hoax juga bukan merupakan kekeliruan-kekeliruan dalam ilmu pengetahuan. Misalnya Flat Earth. Ini tidak termasuk hoax. Flat Earth adalah perkembangan ilmu pengetahuan yang masih primitif. Pada masanya belum ditemukan alat dan metode akurat untuk mengetahui bentuk bumi sebenarnya. Jadi alih-alih sebagai hoax (yang memang ada unsur kesengajaan), Flat Earth adalah pemahaman astronomi yang masih primitif. Perkara sekarang ada yang membangkitkan kembali teori ini dan menggunakan data-data hoax adalah hal yang lain lagi.

Tapi tahukah anda nggak semua hoax itu sama derajatnya? 

Ada hoax yang merugikan dan ada yang tidak lho. Nggak usah lebay nuduh tulisan ini membela hoax ya :D Ini nggak ada kaitan blas ama statemen pejabat tempo hari mengenai hoax yang membangun. Saya cuman mo ngingetin kalo a hoax can be fun if you have a good taste of humor :)

Jadi saya hanya akan ngobrolin soal hoax yang tidak merugikan. Saya nggak bicara hoax dalam konteks politik dan agama. Akhir pekan bukan saat yang baik untuk menambah musuh.

Mari dibaca sambil anda lihat 3 gambar terakhir setelah infografis...

"Manusia Duyung dari Fiji"

Pada tahun 1842, P.T. Barnum seorang pengusaha hiburan aneh-aneh memamerkan sebuah makhluk awetan yang diklaim sebagai "manusia duyung dari Fiji". Makhluk ini menjadi kontroversi dan kemudian dianalisa sebagai potongan dari beberapa bagian binatang yang diawetkan. Bagian-bagian itu digabungkan dan ditempeli sana-sini pakai bubur kertas. Hasilnya seolah-olah taxidermy (awetan binatang asli untuk pajangan).

"manusia duyung dari Fiji"
"manusia duyung dari Fiji"
Manusia duyung Fiji ini mungkin merugikan bagi yang telanjur membelinya mahal gara-gara percaya ya, tapi bisa jadi atraksi yang menghibur. Media sensasional pun jadi ada bahan buat artikel, Hal serupa juga dilakukan di Indonesia. Anda pernah lihat ada jenglot berbadan ular? Itulah manusia duyung Fiji versi lokal :) kalo mau beli pastikan anda membelinya sebagai action figure, bukan sebagai mumi makhluk halus. Jadi anda gak akan rugi.

"Monster Lochness"

Pada tanggal 21 April 1934, koran Daily Mail memuat sebuah foto yang menghebohkan. Penampakan paling jelas monster Lochness. Bertahun-tahun orang percaya bahwa foto itu asli. Media-media lain mereplikasinya (secara legal maupun tidak) sehingga monster penghuni danau Skotlandia ini jadi terkenal ke seluruh dunia. Saya sendiri kenal monster ini pertama kali dari majalah Liberty, majalah yang isinya sensasi murahan, hoax dan berita kriminal vulgar.

monster Lochness
Foto "monster lochness"
Baru pada tahun 1994, foto itu kemudian terbongkar sebagai hoax. Ternyata cuman akal-akalan balas dendam orang-orang iseng. Jadi tuh Lochness monster cuman mainan kapal selam dimodif lalu difoto agak gelap-gelapan. Dibumbui imajinasi, jadilah itu monster sesuai dalam harapan orang. Ndilalah surat kabar kemakan.

Hoax monster ini malah ada untungnya. Danau Lochness jadi atraksi wisata orang-orang yang penasaran berburu monster. Kerugian paling besar dari hoax ini cuman...bikin orang kecele hehehe

Crop Circles

Pada akhir tahun 70an, Inggris sempat dihebohkan oleh fenomena Crop Circles di ladang gandum. Crop Circles adalah lingkaran yang terbentuk karena batang gandum di area tertentu rebah secara teratur. Hasil dari rebahan itu kalau dilihat dari angkasa seperti motif-motif geometris sempurna. Ingat, pada masa itu kamera drone belum diproduksi massal lho ya...

Crop circles yang menghebohkan
Crop circles yang menghebohkan
Banyak teori-teori diajukan mulai dari ulah binatang, fenomena alam hingga alien. Meski gejala Crop Circles pernah diabadikan sejak tahun 1600an, namun yang tahun 70an itu begitu fenomenal dan misterius. Baru pada tahun 1991, dua orang tengil bernama Doug Bower and Dave Chorley mengklaim dan mendemonstrasikan teknik pembuatannya. Sejak saat itu versi lain dari Crop Circle mewabah di banyak tempat lain.

Awal-awalnya pasti ulah ini merugikan. Gandum ditanam buat dimakan kok malah dirusakin? Tapi apa yang terjadi kemudian? Crop Circle menjadi sebuah seni. Ada beberapa perusahaan yang menyewa jasa pembikinan Crop Circle profesional untuk mengiklankan brand mereka. Lebih keren daripada sekadar nempelin poster di mobil box bukan? :)

Ketiga hoax tadi cuma contoh kecil dari hoax yang nggak berbahaya. Hoax tadi tidak mengajak orang membenci sesuatu, memprovokasi orang untuk melakukan sesuatu dan tidak menista siapapun. Jadi jangan baper dulu ama istilah hoax hehehe... apalagi sampe merasa dipojokkan dan didzalimi.

Oiya hoax dibaca HOKS (o diucapakan seperti o pada soto, bukan o pada Ahok hehehe), yang jelas tidak dibaca howaks ya :D
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into