Home » , » Sally Frizellia, Warga Kota Bogor Diperas Oknum Polisi saat Mencabut Berkas Laporan Penggelapan Mobil Rental

Sally Frizellia, Warga Kota Bogor Diperas Oknum Polisi saat Mencabut Berkas Laporan Penggelapan Mobil Rental

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Tuesday, November 24, 2015 | 9:10 AM

"Lapor kehilangan kambing, malah kehilangan sapi." Meski tidak persis demikian, nasib sudah jatuh ketimpa tangga ini pun dialami seorang wanita bernama Sally Frizellia asal Kota Bogor. Di akun Facebooknya, ia mengungkapkan kasus kriminal yang baru saja menimpa dirinya pada 7 November 2015. 

Sally Frizellia telah kehilangan kendaraan roda empat akibat pengelapan yang dilakukan oleh mafia tukang gadai mobil rental. Kasus itu kemudian ia tindaklanjuti dengan melaporkannya ke pihak berwajib. Sebagai warga sipil, ia berharap polisi akan memberikan bantuan dan dilindungi oleh polisi. Setelah seminggu, Sally ingin mengetahui apakah penyelidikan kepolisian sudah menemukan titik terang atau belum. Maka ia pun mencoba mengecek perkembangan penyelidikan kasusnya dengan menghubungi polisi. Jawaban yang ia terima selalu "Masih dalam tahap penyelidikan". 

Keluhan Salli Frizellia yang merasa diperas oleh oknum polisi
Sebagai pihak yang kehilangan, Sally pun tidak tinggal diam. Bersama keluarganya, Sally mencoba mencari tahu nasib kendaraannya tersebut.  Pada 20 November 2015, ia bersama keluarganya berhasil menemukan mobil yang hilang tanpa bantuan polisi. Karena barang sudah ditemukan, kepolisian pun menghubungi Sally dan memintanya untuk memproses pencabutan berkas.

Senin 23 November 2015, Sally mencabut berkas pelaporannya. Saat itulah hal yang sama sekali tak diduga menimpanya. Menurut penuturannya di akun Facebooknya, pencabutan berkas yang ia lakukan berujung penarikan uang alias pemerasan oleh oknum aparat kepolisian. Dengan berbagai dalih (untuk jatah Kanit, dsb.) si aparat yang menurut Sally tidak melakukan apa-apa kecuali hanya ketik plus tanda tangan berkas tersebut meminta sejumlah uang padanya. Meski oknum tersebut menyampaikan tidak ada standarnya, menurut Sally ada nominal yang disebutkan, yaitu lima ratus ribu rupiah.

Seolah ingin menyampaikan keluhannya di lapangan dan ingin minta kepolisian memperhatikan nasibnya, Sally menulis dan mengutip pernyataan Badrodin Haiti yang 6 November lalu pernah menyampaikan akan segera memberikan sanksi jika ada oknum yang bermain kasus. 

Jika tidak ingin kasus Sally menimpa kita, bagikan berita ini ke teman-teman Anda. Mudah-mudahan kasus seperti ini tidak terulang lagi.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into