Home » » Sing Salah Seleh

Sing Salah Seleh

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Friday, November 23, 2012 | 10:47 AM

(Penjabaran filosofis Jawa "sapa sing salah seleh" ini kudapatkan dari blog MasTeri)

Menurut pemikiran yang pernah saya dapat dari suwargi simbah (alm. Nenek) menyangkut pemahaman pada satu kesatuan kalimat yang saya paparkan diatas bahwa:
  • Sabar, adalah sebentuk kekuatan dalam menahan diri dari luapan emosi dan pencegahan atas pelampiasan hawa nafsu 
  • Digelar lan digulung, menganjurkan pada sistém managemen otak agar kita ini mampu mengatur secara jangka panjang dan tak hanya tersesat pada pola pikir sesaat. (Long Term Management). Semua musti ditampung dulu dan perlu diolah. 
  • Yèn salah ya kudu sèlèh, adalah menempatkan sudut pandang pada diri sendiri (mawas-diri). Kita netralisir emosi kita, memahami permasalahan yang ada, dan selanjutnya bisa mengerti bahwa kesejatiannya setiap pribadi ini berkeinginan untuk meraih kebaikan hidup. Namun tak dapat dipungkiri pada kenyataannya kebanyakan dari kita (terutama saya) masih terlalu mengedepankan ego. Kesadaran tentang salah dan sèlèh inilah tepat sekali kita letakkan disini, sadar-diri... 
  • Sing sarèh lan sumèlèh, artinya mesti berawal secara pelan namun teliti dari niat diri dalam memulai pikiran jernih guna mencapai akal séhat. Menerima dengan lapang dada dan meletakkan satu porsi persoalan pada tempat yang tepat. 
  • Bakal nemoni pekolèh, setelah pola pikir dititikberatkan pada nilai kesabaran serta diolah gelar dan gulung. Maka secara otomatis bentuk kritik dan saran dari orang lain juga bakalan diterima, dan kekeliruannya pun bakal ditanggalkan. Selanjutnya mampu memulai berpikir logis dan bisa menempatkan diri sesuai kondisi serta kemampuan yang dimiliki.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into