Home » , , » Penyerangan Israel atas Palestina dalam Pandangan Kawruh Jiwa (Bagian 1)

Penyerangan Israel atas Palestina dalam Pandangan Kawruh Jiwa (Bagian 1)

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Friday, November 23, 2012 | 10:13 AM

Oleh Ki Kondang Sarwoedi  

Apa korelasi penyerangan Israel atas Palestina dengan Kawruh Jiwa Ki Ageng Suryamentaram? Kalau menganggap KJ KAS itu kawruh yang sempit jawabannya singkat "Tidak ada!". Konflik Gaza didorong oleh catatan mengenai "hak milik" kedaulatan wilayah masing-masing negara? Pasti!  

KAS mengulas masalah politik nasional Indonesia terkait dengan perkembangan politik dunia 1951 dengan tema "mBangun Jiwa Warga Negara" (buku KJ KAS 4 halaman 120). KJ KAS meneliti dorongan-dorongan apa yang menyebabkan orang, baik perseorangan atau kelompok, berbuat sesuatu.
Israel vs Palestina
KJ meneliti catatan-catatan sebagai "provokator" tindakan saling membunuh itu meski saat ini baru Israel yg agresif. PERANG SENDIRI ADALAH REFLEKSI MANUSIA YANG HIDUP DLM UKURAN KEDUA-NYA DAN BEGITULAH ADANYA. 

Orang yang tidak terima Palestina diserang Israel dan segera bergabung berjuang untuk Palestina bisa didorong oleh catatan golongan sesama agama atau bisa juga didorong catatan anti-Amerika yang dianggap membela Israel. Meneliti rekam-pengalaman hidup yang mendorong pola tingkah laku manusia adalah cikal bakal psikologi modern yang dinamai "behaviorism" yaitu angkatan pertama psikologi modern, hanya saja obyek penelitiannya menggunakan sample binatang.

Robertho Simson: Yang perang adalah orang bodoh

Ki Kondang Sarwoedi:
Dalam catatan orang Israel (Yahudi) tanah yang saat ini ditempati orang-orang palestina (istilah dalam kitab suci Filistin) adalah wilayah yang diberikan Tuhan(-nya bangsa Israel) pada leluhur Israel yang mana pada waktu diberikan/dijanjikan itu orang-orang Palestina belum beragama Islam (catatan dlm pikiran orang Israel adalah duplikasi kitab Torad).

Jadi dalam catatan orang Israel TANDA BUKTI KEPEMILIKAN TANAH yang kini diduduki orang Palestina adalah kitab suci TORAD, yang saat ini juga dijadikan bagian kitab suci baik agama Islam maupun Kristen.

Dorongan lain yang paling kuat adalah catatan kepercayaan orang Israel bahwa Yerusalem yang masih diperebutkan kedua bangsa itu diyakini akan menjadi pusat pemerintahan sedunia dan saat inilah saat kedatangan MESIAS , ratu adil versi Yahudi. 

Dulu catatan kaum muslimin Indonesia Irael itu identik dengan gereja maka setiap kali Israel menyerang Palestina gereja-gereja menjadi sasaran "bela rasa", dan rupanya catatan itu sudah terkoreksi.

Rido Hanjogo: sementara menyimak, dari sisi KJ, penyebab perang adalah gara-gara membela catatan

Kondang Sarwoedi:
Umat Kristiani abstain untuk urusan konflik Israel-Palestina ini kecuali untuk masalah kemanusiaannya saja, karena catatan keyakinan akan datangnya mesias sudah digenapi dengan Yesus sebagai mesias dan tinggal tunggu kedatangannya kembali.

Dalam catatan kepercayaan baik umat Kristiani maupun Muslim Yerusalem atau Darrusalam baru yang dijanjikan Tuhan bukanlah duniawi melainkan sorgawi, tapi umat Muslim masih menanti kedatangan IMAM MAHDI, ratu adil versi muslim.

Yang memarik dalam catatan kepercayaan umat Yahudi,Kristiani maupun Muslim Tuhan Yang mereka sembah adalah oknum yang sama. (KOK PADA PERANG YA?)

Rido Hanjogo:
Tidak ada jawaban tunggal dan simple atas pertanyaan Ki Kondang Sarwoedi. Ki Kondang Sarwoedi, telah mengatakan bahwa Tuhan Allah Yahudi, Kristen, Islam adalah 1 oknum, namun bgaimana kisahnya kok Musa menyebut Allah dengan YHWH, Yesus menyebut Allah dengan Allah Bapa, dan Muhammad menyebut Allah dengan Alloh ? Saya yakin sbg mantan penginjil ki Kondang bisa membagi kisah /cerita / catatan keyakinan itu, tks

Kondang Sarwoedi: kkkk tak ambegan sik

Rido Hanjogo: (Monggo silahkan, kalo perlu sambil ngopi dulu.)
Saya mau komentari dulu, bahwa Israel itu awalnya nama Yakoeb, anak Iskak, jada bangsa Israel adalah keturunan Yakub, yang memiliki 12 anak, salah satu anak Yakoeb bernama Yehuda, yang menurunkan suku Yahuda, dari sini dikenal dengan Yahudi.

Janji tanah untuk bangsa Israel, adalah janji antara Ibrahim/Abraham dengan Tuhannya, dan tanah yang dijanjikan itu adalah tanah Kanaan, karena dihuni oleh suku Kanaan, oleh sebab itu dikenal dengan Tanah perjanjian, jadi di wilayah sekarang yang disebut wilayah negara Israel, sudah didiami berbagai suku, yang paling terkenal adalah suku bangsa Kanaan, dari sisi itu artinya baik bangsa Israel maupun bangsa Palestina ( Filistin) keduanya merupakan bangsa pendatang. Sejarah perang kedua bangsa ini sudah berlangsung selama berabad-abad, bahkan sebelum lahirnya Yesus, apalagi lahirnya Islam. 

Simbol peperangan paling berkesan bagi bangsa Israel adalah sewaktu Goliath (Filistin) vs David/Daud (Israel), yang dimenangkan oleh Daud, hingga pada saat Israel memproklamirkan diri sebagai negara pada tahun 1948, benderanya disebut Bintang Daud.

Tahun 1948 itulah negara Israel modern diproklamirkan, knp disebut Israel modern, karena dahulu sebelum Masehi, di wilayah itu juga berdiri kerajaan Israel, dengan raja yang terkenal bernama Solomo/Sulaiman, setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua, datanglah bangsa Romawi. Sejak saat itu Kerajaan Israel runtuh, dan wilayahnya ( yang sering disebut tanah Palestina seluruhnya di bawah kendali pemerintahan Romawi.

Jadi kalo ki Kondang Sarwoedi bertanya : Kok Perang ya? terus terang saya tidak tahu pasti penyebabnya, yang saya tahu berdasar catatan sejarah, perang antara bangsa Israel dengan bangsa Palestina, memang sudah terjadi sejak berabad-abad lalu, jauh sebelum ada agama Kristen maupun Islam, dunia baru punya satu agama bersifat theis, yaitu agama yg dibawa oleh Musa, dan kalau itu disebut agama, maka baru bgs Israel sendirilah yg memiliki agama, bangsa di luar itu belum memiliki agama theis, karena yang lain adalah agama polytheis. (gantian saya ambegan ya Ki ..kkkkkk)

Kondang Sarwoedi: (kudune ya gantian,muga2 ana sing nyambung maneh,aku sabar menunggu)

Rido Hanjogo:
Saya kira yang lain kurang tertarik membahas topik ini, karena ujungnya dianggap akan menghasilkan ungkul-ungkulan, kluruk, jiret, sewenang-wenang dsb, mungkin hanya kita berdua saja Ki yg bersedia ungkul-ungkulan membahas catetan kkkkk

Tricahyo Abadi:
Aku sangat tertarik sebab aku ndhisik wong islam (saiki aku dadi wong sing saklumrahe wong wae wkwkkwk). aku ora melu ungkul2an dulur. aku tukang catet lan tukang kritik wae :p.  tanya Ki Kondang: umat kristiani abstain? menawi mboten kleru ameriki nika pendukung utamane israil? Mungkin terlebih dulu perlu dipilah, palestina, yahudi, amerika sebagai bangsa, negara, atau agama. karena sangat jumbuh kalo campur aduk (ada warga negara palestina yang beragama kristen misalnya)

Kondang Sarwoedi
Dulu dalam catatan umat Kristiani Indonesia, agama Yahudi itu tidak ada. Yang ada Islam dan Kristen (Katholik dan Protestan) dan Israel itu Kristen. Amerika dan Eropa itu Kristen karena gereja dan sumbangan dari sana. Timur tengah itu Islam. Setelah RRC ikut perdagangan bebas, komunisme yg selalu diidentikan atheism oleh agen-agen propaganda AS sudah dikendorkan; reformasi membawa perubahan catatan terutama ditunjang hadirnya internet. Umat Kristiani Indonesia sudah tahu sekarang bahwa mayoritas warga AS dan Eropa sudah tidak ke gereja dan agama Yahudi tidak mengakui Yesus sebagai mesias.

Tapi hanya umat muslimnya Gus dur dan sedikit orang Kristen yang punya catatan toleransi, sisanya yang banyak masih melestarikan catatan perang salib/sabil.

SEMUA CATATAN ITU PASTI BERPIHAK KRN TIDAK BERPIHAK ITU SUDAH BERPIHAK



Rido Hanjogo:
Begini Ki Kondang Sarwoedi, penyebaran agama Kristen di Indonesia mula-mula dilakukan melalui misi zending, tentu saja yang dibawa adalah agama Kristen, tapi dalam dogma agama itu sudah terkandung pemberitahuan/ dikenal adanya agama Yahudi, agama yg dipeluk di jaman Musa dengan kitab Taurat, yang memiliki pusat peribadatan di Bait Allah, semua orang yang mengaku Kristen pasti tahu itu, dimana dalam agama Yahudi terdapat dua kelompok besar, yakni kel. Farisi dan Saduki. Yesus datang mengkritisi model peribadatan dan aturan-aturan yang dibuat oleh pemimpin agama Yahudi, yang berujung pada pengadilan, mahkamah agama Yahudi, dan pada akhirnya membawa Yesus pada tiang salib. Jadi Tidak sepenuhnya benar, jika dikatakan bahwa Kristen mula-mula tidak kenal agama Yahudi, spt yang dikatakan ki Kondang. (itu dulu, setelah dapat jawaban dar ki Kondang, saya ingin komen soal toleransi.)

Tricahyo Abadi: ki rido Hanjogo juga kristen ya?

Rido Hanjogo:
Maaf Ki Tricahyo Abadi, saya keberatan untuk menjawab pertanyaan itu, btw saya mau berdiskusi soal agama Kristen, Yahudi, Islam, Hindu, Budha atau faham-fham lain dalam filsafat atau ideologi. Dan lagi darimana Ki Tricahyo Abadi, menduga saya Kristen ? apakah Kristen itu ? Saya membahas soal sejarah Yahudi dan Kristen, karena Ki Kondang Sarwoedi menurut pengakuannya adalah mantan penginjil, yang dalam kedudukan agama Kristen diakui sebagai seseorang yang tahu betul soal theologia dan Dogmatika. sekaligus saya minta maaf pada teman-teman PKJ, membahas soal ini disini, hitung-hitung bisa mengnal catatan lain, kkkkk

Tricahyo Abadi:
Seperti kata Ki Kondang Sarwoedi, setiap orang akan berpikir menurut catatannya. Kata teman saya, kita terkutuk untuk tidak merdeka. Saya bertanya pada Ki Rido karena toh Ki Kondang sudah mengaku penginjil, saya sudah mengaku Islam, tinggal njenengan yang belum.

Rido Hanjogo: Apakah ini berarti anda memaksa sy harus mengaku beragama?

Tricahyo Abadi: Di sini yang ada kondho takon kan? bukan pakon penging? apakah benar demikian? atau saya yg salah karena takon ki.

Kondang Sarwoedi: 
kkk kebetulan saja aku ketemu dosen-dosen theologi liberal jadi ikutan liberal, dogmanya begini "kitab suci bisa salah krn yang menyusun manusia dan keselamatan bukan monopoli gereja" jadi catetanku longgar dan lebih enjoy nglirik-nglirik catetanne tanggane kkkk

Rido Hanjogo:
Tidak ada yang salah Ki Tricahyo Abadi, dalam soal ini anda benar anda berhak kondho takon... tapi harus dipahami juga bhw saya punya hak utk tdk menjawab, oleh sebab itu saya katakan saya keberatan menjawab pertanyaan itu. Ki Kondang Sarwoedi, saya juga bisa liberal, tapi bukan soal itu yang kita bahas, saat ini soal statetment ki Kondang : "Dulu dalam catatan umat Kristiani Indonesia, agama Yahudi itu tidak ada yang ada Islam dan Kristen (Katholik dan Protestan)...bla...bla.." itu yang coba saya komentari spt komen saya di atas.

Tricahyo Abadi:
Saya hormati jawaban ki rido. sebenarnya saya ini bisanya jawab satu-satu. saya baru bertanya satu tentang agama, ki rido menjawab dengan beberapa komentar dan pertanyaan. itulah akhirnya tadi tumpang tindih. sori kalau anda tersungging, hehehe.

Rido Hanjogo:
Tidak tersungging, tapi tersanjung..., saya cuma mo kondho takon ini bersifat obyektif, tidak tendesius dan penuh prasangka, sehingga kondo takon bisa fokus sesuai apa yang ditanya dan apa yang dijawab, begitu Ki Tricahyo Abadi, thanks atas pengertian anda

Tricahyo Abadi:
Kalau tidak salah di sini sudah pernah dinyatakan (siapa saya lupa) bahwa kita ini sudah subyektif, karena ini adalah "pendapat saya", "menurut saya". mohon maaf karena saya tendensius, tidak obyektif, dan penuh prasangka. Saya menanyakan agama itu justru, dalam berdiskusi dengan njenengan, untuk saya berusaha paham/bertoleransi karena ini diskusi menyangkut kepercayaan. Dalam toleransi sendiri terkandung makna berusaha menempatkan diri dengan kesengitan/rasa tidak nyaman kita terhadap orang lain.

Kondang Sarwoedi:
Ya nanti dilanjut ben rada lerem disik kkkk soale urusan agama di Indonesia sarat dengan kepentingan asing.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into