Home » , , , » Cara Memandang Islam: Rahmatan lil Alamin, Rahmatan lil Muslimin, dan Khawarij

Cara Memandang Islam: Rahmatan lil Alamin, Rahmatan lil Muslimin, dan Khawarij

Diceritakan oleh Gugun Arief pada Saturday, February 28, 2015 | 11:27 PM

Kuliah subuh yang telat... (cieeeeh)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Gampangannya sekarang, saya memandang Islam (agama kelahiran saya) menjadi tiga. Pertama, Islam rahmatan lil alamin, kedua Islam rahmatan lil muslimin, dan ketiga khawarij. Nggak ribet-ribet soal ngaku-nya sunni, syi'ah, salafi, liberal, moderat dan lain-lain karena yang ternilai adalah perilaku.

Islam rahmatan lil alamin, Islam rahmatan lil muslimin, dan Khawarij

Rahmatan lil alamin jika siapapun yang bergaul dengannya merasa damai, rahmatan lil muslimin jika yang merasa mendapat kebaikan cuman seiman dan khawarij adalah yang keimanannya berbahaya bagi siapa saja.
Wajah muslim di belahan lain dunia ini.
Wajah muslim di belahan lain dunia ini.
Untuk rekan-rekan non muslim pun bisa lebih mudah mengenali kami. Nggak usah ribet-ribet mengkategorisasi lagi. Soalnya sejarah pemikiran (baca: penafsiran) Islam pun juga panjang dan banyak aliran. Kalian non muslim pasti cemas melihat ISIS dan mengira kami bakal bersifat seperti mereka. Terus yang dikatakan Islam damai itu yang mana? Semua terlihat baik-baik saja sampai ketika ada peristiwa semacam ISIS lakukan pada ketahuan watak aslinya.

Orang Jahat

Orang jahat itu ada di penganut agama manapun. Ada juga Buddhis, Katolik, Kejawen dan lain-lain yang jahat. Tapi lihatlah atas nama apa ia jahatnya. Bedakan jahat karena watak pribadi, desakan ekonomi atau karena keimanannya? Iman bukan selalu hal yang mulia. Dulu penemuan pemikiran sains juga dihancurkan dengan nama iman. Ingat Galileo?

Sekarang lebih mudah. Rahmatan lil alamin, rahmatan lil muslimin, atau khawarij.

Hmmm...Saya tahu ISIS/ISIL/AlQaeda adalah produk konspirasi. Tapi mereka tak akan besar jika tidak didukung. Cara mendukungnya antara lain adalah dengan bersimpati pada pandangan mereka. Mulai menyalahkan, takfiri, terakhir menghalalkan darah.

Kepada rekan takfiri, anti terhadap mazhab lain, pendukung ISIS dan semacamnya ...

Jujurlah...no more being apologetic. Stop berlaku seolah paling suci. Saya pastilah ada salah dalam menafsir dan menilai, tapi itu tidak menjadikan anda relatif selalu benar. Ayat ini kebanyakan dinisbatkan untuk kaum "Yahudi", tapi kenapa tidak untuk kalian (takfiri/khawarij) sendiri?

قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar. (Al-Baqarah: 94)

Jika tak suka dengan pemikiran ini. Silakan unfriend atau blokir saya. Sudah beberapa yang melakukan pada saya karena pemikiran saya semacam ini.

Kita minum dari bejana yang sama. Namun kita punya selera yang berbeda. Ambil gelasmu, tuang air bejana ini buatmu sendiri lalu buatlah kopi, teh, atau apapun di gelasmu SENDIRI. Bukan mencampurnya di bejana yang bakal buat minum banyak orang.

Fans Salah Fokus

Terakhir! Nyaris di mana-mana fans itu adalah kumpulan orang yang salah fokus!

Misalnya....

Fans K-Pop fokus pada idol, bukannya mencoba meniru strategi marketing budaya orang Korea agar bisa menginvasi selera melayu kita.

Fans Jejepangan fokus pada cosplay, bukannya meniru etos kerja orang Jepang yang passionated.

Sorry to say K-Popers and cosplayers!:D

Fans Tuhan fokus pada simbol dan identitas. Pride. Bukan nilai perubahan watak dan sosial yang Tuhan ajarkan. You see? Pemuka agama akan reaktif soal simbol, namun sedikit lemah soal.... isi sendiri lah.

May Allah be with you all the day guys. For my friends muslim rahmatan lil alamin maupun rahmatan lil muslimin. No to KHAWARIJ!!!

Peace love and keep rahmatan lil galaxy...

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into