Home » , , » Rasa Senang dan Benar Sejati (Terjemahan Buku Langgar Catatan #4)

Rasa Senang dan Benar Sejati (Terjemahan Buku Langgar Catatan #4)

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Tuesday, April 9, 2013 | 9:32 PM

Dalam surat keempat dalam Buku Langgar ini tidak tercantum penerimanya atau kepada siapa ditujukan. Ki Muhaji Fikriono lebih menyebutnya sebagai catatan harian, atau beliau sebut sebagai aforisme Ki Ageng Suryamentaram. Namun, jika membaca Surat kepada Saudara Singgih, maka ada kemungkinan catatan yang berjudul Tiwikrama ini pernah dikirim ke Saudara Mukiman.

Terjemahan

TIWIKRAMA

Setelah hancurnya negara Alengka, KEHENDAK.

Prabu Bathara Rama, SANG AKU, kemudian TIWIKRAMA.
Mengenakan mahkota RASA BENAR.
Duduk di singgasana PENGETAHUAN NYATA.
(bukan kata orang, bukan pengetahuan sepantasnya)
Menggandeng tangan Dewi Sinta, KASIH SAYANG.
Menempa gua kemenangan, SEMAU-MAUNYA.
para kera, SI KEMAUAN HATI, yang disambut dalam peperangan.
dikalahkan dengan bunga Wijaya Kusuma, TEPAT DAN TIDAK MENGKHAWATIRKAN
maka menjadi hidup semuanya,
Pada mulanya ketika para kera itu perang
banyak yang tewas bertarung dengan raksasi, MENJALANI PENEMPAAN DIRI
dikuliti oleh raksasa, BERPANTANG.

Bathara kemudian pulang berkendara Rata Jaladara, KESEDIAAN MEMBUAT KEBAHAGIAAN.
kemudian mendirikan Negeri Pancawati, TAHUN KEEMASAN.

Para kera terpanah oleh Gua Kemenangan, SEKEHENDAK HATINYA
kemudian semua berubah wujud menjadi dewa kembali,
sembari menabuh gamelan kayangan Lokananta, APA SAJA MAU,
ENAK MAKAN, TIDUR DAN BERCUMBU,
TANPA RASA SESAL TANPA MENGINGINKAN.
karena yang menyebabkan rasa sesal itu adalah RASEKSI, BERPANTANG.
Yang membuat bernafsu itu adalah RAKSASA, sembarangan MEMAKSAKAN DIRI

Pakaian bagus gembira, rumah indah senang, kicauan senang, angin, ombak pun suka
apalagi orang baik semakin tergelak, ... hahahaha

Lelaguan senang, mobil, sepeda motor, kereta uap pun senang,
apalagi bisik-bisik atau cekikikan di dalam ........ ha haak.


Seni tari suka, seni sastra senang, segala seni karya menyukai,
segala wewangian senang.

MENYENANGI seluruh kodrat yang indah-indah seperti halnya:
pegunungan, langit, samudra,
manusia, dan lain sebagainya,
pasar malam, tonil, tayuban, permainan, perayaan cembeng
rodatan, shalawatan, dzikiran, SEMUA SUKA.

Segala pengetahuan nyata tentang fisika suka, seperti:
Astrologi, astronomi, anatomi, dan sebagainya

Singkat kata, tidak ada ruang seujung kuku pun dan
tidak ada waktu sedetik pun yang tidak menyenangkan


Sekian dulu,
wg. suryamentaram

Daftar Istilah Jawa
 
Rodatan : seni perayaan dengn alat musik rebana khas muslim di Indonesia dan Malaysia
Cembeng : Cing bing, perayaan Cina berziarah ke makam leluhur yang pada umumnya ditentukan tanggal 5 April, perayaan menjelang giling di pabrik tebu, atau perayaan desa menjelang panen
Janggrung : Seni tari sejenis tayub di mana penonton pria dapat membayar untuk ikut menari
Ringgitan : perayaan wayangan biasanya ketika panen, seni panggung, tari sejenis tayub di mana penonton pria dapat membayar untuk ikut menar, tledhekan, tayuban
Keblak : pit, sepeda motor
Setum wales : kereta uap


Sumber

TIWIKRAMA

Sabedhahing nagari Ngalengka, KAREP.

Prabu Bathara Rama, AKU, lajeng TIWIKRAMA.
Ngrasuk makuta RUMAOS LERES.
Lenggah ing dhamparing KAWRUH NYATA.
(dede jare-jarene, dede patute)
Anggandheng Dewi Sinta, WELAS ASIH.
mandheg gua wijaya, SAKAREP-KAREPE.
para rewanda, INDRIYA ingkang kasambut ing ranangga.
dipun ungkuli sekar Wijaya Kusuma, KENA TUR ORA MATIRI
lajeng sami gesang sadaya,
awit rewanda wau nalika perang
kathah ingkang pejang kakerang dening raseksa, NGLAMPAHI
dipun betheti raseksa, SESIRIH.

Bathara lajeng kondur nitih Rata Jaladara, SEDYA DAMEL BEGJA.
lajeng amyuryani Nagari Pancawati, WINDU KENCANA.

Para rewanda jinamperang dening Guwa Wijaya, SAKAREP-KAREPE.
lajeng sami badar dados dewa malih,
sarta lajeng nabung gongsa lokananta, APA-APA DHEMEN,
NEDHA ECA, TILEM LAN CUMBANA PYUR,
BOTEN GETUN BOTEN KEREM.
awit ingkang  murugaaken getun wau RASEKSI, SASIRIH.
Ingkang damel kerem RASEKSA, sag-sagan NGAYA-AYA.

Sandhangan sae seneng, griya sae seneng, oceh-ocehan seneng, angin, alun seneng,
tiyang sae saya...., ... ha ha ha haak.

Gendhing seneng, motor, keblak, setum wales seneng,
punapa malih klesak-klesik utawi jegigik wonten ... ha haak.

Jogedan seneng, kasusastran seneng, sadaya kagunan seneng, sadaya barang ingkang arum-arum seneng.

Sedaya kodrat ingkang bagus-bagus SENENG, kadosta:
redi-redi, langit, seganten,
tiyang, sapiturutipun,
pasar malem, ringgitan, janggrungan, permainan, cembeng
rodhatan, slawatan, dikiran,
SENENG.

Sadaya kawruh nyata dhateng kuwadhagan seneng, kadosta:
palintangan, ukuran petang, srandhuning badan, sapanunggilipun.

Cekakipun,
ginem, boten wonten papan sarambut, jaman samenit
ingkang boten nyenengaken.

nirtiti,
wg. suryamentaram
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into