Home » , » Apakah Tubagus Arif yang Mengumpat?

Apakah Tubagus Arif yang Mengumpat?

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Friday, March 6, 2015 | 4:51 PM

Apakah Tubagus Arif yang Mengumpat? - Gara-gara hampir semua media memberitakannya, akhirnya saya terbawa juga dalam kehebohan ini.  Walaupun posting ini saya labeli Politik, ini bukan analisis politis. Sudah sejak akhil baligh saya memutuskan tidak ikut ke bilik pileg karena begitu rumitnya politik di Indonesia, walaupun waktu kuliah sempat ikut-ikutan berpolitik dalam kampus *tapi gagal. :p Hmmm, ini hanya rasa penasaran saya saja mengenai apakah benar Tubagus Arif yang melakukan umpatan kasar pada akhir Mediasi antara Pemerintah Daerah dan DPRD DKI Jakarta yang dilakukan oleh Kemendagri. *want to know ajah... Mediasi yang sedianya untuk mengakurkan kedua pihak yang seharusnya bermitra dalam menyelenggarakan pemerintahan, akhirnya berujung ricuh penuh dengan teriakan dan umpatan yang suaranya terekam pada video resmi Pemprov DKI Jakarta. Dan, media sosial pun semakin heboh.

Salah satu hal yang cukup ramai diperdebatkan oleh para netter adalah siapa yang berteriak rasis dan mengumpat dengan sebutan salah satu binatang (ah susah kan kalau mau berlagak sok sopan tanpa umpatan, hehehe)? Kasus itu bertambah panas, berawal ketika salah seorang akun Facebook Mader Supriatma melakukan posting yang jelas menyatakan bahwa Tubagus Arif yang melakukannya, yang akhirnya menjadi viral tersebar di Facebook. Anda bisa membacanya di sini: 

Tubagus Arif, anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera
Jika pernyataan Made Supriatma ini tidak terbukti benar, maka ini adalah fitnah, walaupun Tubagus Arif sendiri nampaknya menanggapi dengan santai pada Twitternya @Tubagus_Arif yang bisa Anda baca di berita ini: 

Tubagus Arif Membantah
 
Menurut saya, postingan di Facebook tersebut cukup kontroversial karena sampai sekarang belum ada yang meyakinkan saya bahwa Tubagus Arif yang melakukan umpatan. Memang, dalam video terlihat beberapa kali Tubagus Arif mengeluarkan teriakan keras, tapi sejauh yang saya dengar hanya teriakan "Sangat Memalukan" yang diulang-ulang. Saya sendiri masih bingung, apanya sih sebenarnya yang dimaksud dengan "sangat memalukan" itu? *Ah, OOT.

Ada satu video Youtube yang diupload pengunggah +Jawara kebenaran yang berusaha membuktikan bahwa bukan Tubagus Arif yang meneriakkan umpatan yang menghebohkan itu. Lihat di:

 https://www.youtube.com/watch?v=MRb6H4140xs

Walau pada waktu umpatan diucapkan volumenya cukup keras, lafal umpatan itu justru kurang jelas saya tangkap dengan telinga saya? Mengapa malah demikan jadinya? Apa mungkin karena saya sedikit tuli jadi tidak mendengar jelas :D. Kebetulan, saya mempergunakan earphone untuk mendengarkan video ini, dan saya curiga akan adanya suara "kresek" pada menit 0:21 dan 0:24 yang menyisip jelas pada earphone saya. Atas dasar itu, saya berburuk sangka video ini tidak asli alias editan. Untuk klarifikasi, saya minta Anda memakai juga earphone, jangan-jangan telinga saya saja yang rusak. Dan setidaknya saya perlu video lain untuk meyakinkan diri, tapi bukan yang satu ini. :p

Fitnah seharusnya tidak boleh tersebar, regardless yang difitnah berkeberatan dan menuntut atau tidak. Dalam rangka menghindari fitnah-fitnah itulah nampaknya Ahok selalu melakukan rekaman video pada setiap pertemuannya. Sayangnya, video rekaman pertemuan ini tidak dapat menjelaskan siapa di balik umpatan kasar dalam forum itu. Alih-alih, videonya justru menimbulkan kontroversi seperti kasus di atas. 

Saya berharap dalam waktu dekat bisa mendapat versi video lain yang bisa mengklarifikasi tuduhan ini, walaupun mungkin tidak berharap banyak karena pertemuan mediasi dilakukan tertutup dari liputan media. Yang agak mengherankan, mengapa tidak ada testimoni atau pengakuan dari orang yang berada di sebelah pengumpat ya? Bukankah itu akan segera menghapus kontroversi yang sudah menyebar? Ya sudahlah, setidaknya saya berhasil mengekspresikan rasa penasaran saya dengan belajar menulis di sini. Mungkin ada pendapat lain dari pembaca? Silakan, asal tidak SARA dan tendensius tanpa bukti.

Baca juga: Jokowi Beli Mobil Mewah untuk Mobil Kepresidenan?
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into