Home » , » Tips buat Anak Muda: Cara Menemui Orangtua Pacar

Tips buat Anak Muda: Cara Menemui Orangtua Pacar

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Thursday, March 21, 2013 | 11:52 AM

Pernahkah suatu ketika kalian pergi ke rumah pacar berniat menemui orangtua-nya untuk bicara serius? Di saat itu, orangtua khususnya ibunya akan menemui lalu bertanya pada kalian:

F "Apa yg kamu suka dari anakku ini? Dia pemalas, jorok, jarang mandi, pemalas, kalau tidur susah dibangunkan, blah blah blah."


Itulah sebenarnya cara seorang ibu menunjukkan otoritas mutlaknya kepada orang lain yang berpotensi mencuri hati anak-nya. Itulah cara mereka mengatakan:

"I know about him/her more than you do. I know how to handle him/her more than anyone does, because I carried him/her inside me for over nine months. I give my entire life for him/her, I breastfed him/her, took good care of him/her, made a man/woman out of him/her, so don't tell me you've won his/her heart and mind."

Menemui Ibu Pacar
Menemui Ibu Pacar (Foto: inkontheside)

Lalu, apa yang harus dilakukan saat ortu doi-mu itu dengan serius menyampaikan pesan ini:

"Memang baru kali ini Ibu/Bapak lihat anak Ibu/Bapak jatuh cinta. Suka galau sendiri, gelisah sendiri, ternyata kamu penyebabnya. Tapi Ibu/Bapak harus ingatkan langkah kalian masih jauuuh sekali. Jadi Ibu/Bapak pesan jangan terlalu serius pacaran. Yang santai saja, jangan mengikatkan diri, saling mengekang atau membatasi cita-cita. Kalian harus saling mendorong semangat, jangan mencelakai diri sendiri. Kalian boleh saling menyayangi, tapi soal jodoh itu urusan nanti. Ibu/Bapak lebih suka kamu main ke sini daripada pergi yg tidak jelas juntrungnya. Ingat: langkah hidupmu masih jauh!"

Ketahuilah bahwa tanpa kuliah di fakultas ilmu komunikasi, tanpa harus berlatih jadi orang licik seperti politisi atau pengacara, insting orangtua khususnya seorang ibu selalu sama kalau sudah berhadapan dengan saingan mereka, yaitu pacar anaknya. Kata-kata seperti itu mereka ucapkan sebagai pembuka perang psikologis:  
"Don't fuck up with me, I am his mother. Without me he would never see daylight. I bled for him, spent sleepless nights because of him, worry about him, lost my beauty for him. You think you can take him from me just like that?" 
Betapa itu bukan perang? Mendadak bocah yang di rumah malasnya bukan main, suka membantah, lelet kalau disuruh-suruh, mendadak jadi super hero di luar.... Kalau yang menyuruh pacarnya, biarpun hujan lebat tengah malam dia akan berangkat. Coba yang menyuruh orangtuanya? Pasti dia cari alasan. Kata-kata sinis orangtua adalah semacam peringatan bagi Anda:  
"Jangan terlalu kasmaran. Saya lebih tahu tentang bocah ini. Kalau you mau sukses dengan dia, dengar omongan saya. Kalau you bisa membuat dia jadi lebih baik, baru you pantas jadi anak mantu saya, dan sebagainya dan sebagainya. "
Kalian maupun doi justru layak pesimis kalau pada jumpa pertama orangtuanya hanya memuji-muji ketampanan atau kecantikan kalian. Itu sanjungan palsu alias basa basi. Kalau seorang ibu/bapak memberi lampu kuning buat pacar anaknya, dia akan omong sejujurnya tentang tabiat anak yang sama-sama mereka cinta. Sadari itu.

Cara Menemui Orangtua Pacar

Sejatinya menemui orangtua pacar adalah peristiwa penting di mana masing-masing pihak secara maksimal mengerahkan segenap bahasa tubuh dan bahasa verbal untuk memberikan kesan pertama yang membekas di pihak lain: kesan baik, kesan santun, kesan berwibawa dan tak mau diremehkan, kesan jaga gengsi, dan sebagainya.

Nah, saya pengin kasih tips bagi kalian yang akan segera dikenalkan kepada orangtua pacar dan keluarga besar mereka. Bagaimana kalian harus membawa diri dan apa yang perlu kau cermati pada diri orang-orang itu.
  1. Serius nih, jauh-jauh hari sebelum kalian ketemu dgn orang-orang itu, mintalah pacar cerita panjang lebar tentang semua orang yg akan dia kenalkan padamu. Tentang watak mereka, ciri mereka, kekurangan dan kelebihan mereka, hobi mereka, agama mereka, kebiasaan mereka, gaya makan mereka, mereka vegetarian atau bukan, mereka punya sakit apa, pantangan mereka, dan sebagainya. Sedikit banyak info itu membantu kalian menyesuaikan diri (bukan menjilat atau mengemis simpati loh!). Pengetahuan tentang manusia-manusia itu membantu sampeyan terhindar dari masalah yang tak perlu. At least kalian bisa jaga sikap, tidak salah omong, tidak keceplosan melontar humor yang menyinggung mereka yg lain agama atau punya penyakit tertentu.
  2. Pada saat ketemu mereka, bersikaplah tenang dan ramah sewajarnya. Tak perlu cium tangan sama mereka, toh belum tentu jadi mantunya. Jangan kelewat merendah demi mengambil hati mereka. Jangan pula terlalu jaim atau gugup. Yang penting: jangan tertawa ngakak seperti kuda binal, dan tahan dirimu jangan sembarangan bersendawa atau kentut seenaknya. Di meja makan jaga mulut kalian jangan seperti sapi yang mengunyah jerami. Kalau omong dengan mereka jangan sambil ngemil, nanti dikira kalian mahluk memamah biak.
  3. Waspadai orang yg seperti sengaja mengusili kalian atau mencari gara-gara. Mungkin mereka hanya menguji mental kalian, mau tahu berapa jauh kalian bisa mengulur dawai toleransi. Mungkin juga orang-orang itu memang punya masalah pribadi dengan pacarmu, dan kalian sasaran empuk buat pelampiasan kesumat mereka. Ada yang terus-terusan defensif dan mengawasimu? Itu wajar sebab kalian orang asing pendatang baru yang berpotensi merusak tradisi dan keutuhan keluarga besar mereka.
  4. Jangan buru-buru membuka diri dan langsung kelewat akrab dengan salah satu dari mereka karena merasa cocok atau demi mencari pendukung. Bagilah perhatianmu sama rata. Pokoknya cari yang aman saja. Satu hal perlu diingat: those people are watching you and patiently wait for a single mishap, for a single slip of tongue, for a single misstep from you. Sekali salah langkah atau salah bicara, bisa berminggu-minggu jadi gosip di kalangan mereka. Tapi jangan lantas jadi paranoid. Mereka bukan malaikat dan dewa. Bisa jadi keluarga itu malah gak ketulungan brengseknya. In this case, tetaplah pertahankan integritas dirimu. Tenang saja, jangan norak, jangan kampungan tapi juga jangan berlagak jadi putri Indonesia atau ketua umum parrai yang santun, yg cepat atau lambat akan berurusan dgn KPK. Just be your lovely self.

Satu hal harus kalian pegang:

It's technically impossible for you to please everybody. Gak mungkin kalian bisa senangkan hati semua orang. Siapkan diri kalian untuk hadapi belasan orang yang punya agenda masing-masing. Ada yang begitu kenal langsung tawarkan kartu kredit dari bank dia, tawarkan premi asuransi, ada juga calon ponakan yang langsung minta pinjem duit, ada oom-oom dia yang matanya jelalatan melirik lekuk tubuhmu, ada yang mengkritik cara berpakaianmu... Macam-macam. Tapi jangan sampai you kelewat cuek dan lengah. Bagaimanapun misi harus sukses. Harus ada yang kalian beri kesan positif. Siapa mereka? Tanya pacarmu: siapa sosok paling berpengaruh dalam keluarga besar dia? Pamannya? Engkongnya? Kakak sulungnya? Nah, kalau sudah ketemu orangnya, waspadai mereka. Bersikaplah cerdas dan cari cara supaya mereka terkesan pada intelegensimu, prospek dan kualitasmu. Kalau pentolannya sudah kepegang olehmu, krucuk-krucuk lainnya tak usah dicemaskan. You know what I mean?

Catatan:
Tulisan ini adalah gabungan dua status Pak Arif Subiyanto, dosen saya yang lagi nge-trend di FB. Sebutan beliau adalah FB-1, presiden facebook pilihan kami. Karena status beliau yang heboh, beberapa facebookers menyebut beliau FPI, Facebooker Paling Inspiratif. Langsung saja add beliau! Nggak akan rugi! :)
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into