Home » , » Kepribadian: Mengapa Sosiologi berhubungan dengan Faktor Biologis

Kepribadian: Mengapa Sosiologi berhubungan dengan Faktor Biologis

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Tuesday, March 26, 2013 | 4:14 PM

Seorang guru Sosiologi ada yang bertanya mengapa dalam Sosiologi terdapat pengaruh faktor-faktor biologis, padahal fokus pembahasan kedua ilmu itu berbeda.

Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Pak Wahyu, seorang guru Sosiologi dari Yogyakarta:
Mohon sharing-nya dong hehe..
Di dalam materi sosiologi tentang sosialisasi dan kepribadian, terdapat penjelasan yang menyatakan bahwa salah satu faktor pembentuk kepribadian adalah faktor keturunan (misalnya seperti DI SINI).  Ini adalah pertanyaan siswa terbaik sekolah saya, kemudian saya tanyakan ke teman saya, guru biologi. Teman saya tersebut menyatakan bahwa faktor keturunan di sini salah satunya dipengaruhi oleh faktor bawaan sejak lahir, yaitu genetika. Yang jadi pertanyaan saya, apakah faktor genetika termasuk dalam perspektif sosiologi dalam proses pembentukan kepribadian ini. Karena yang saya pahami, proses pembentukan kepribadian didapat dari proses sosialisasi intern dan ekstern. Faktor biologis yang saya maksud disini adalah genetika yang dibawa sejak lahir. Biologis yang banyak dibahas dalam sosiologi lebih pada struktur fisik yang terlihat, itu saya mengerti. Tapi genetika tidak terlihat dan itu tidak sesuai dengan konsep sosiologi yang bercirikan empiris. Tapi pada kenyataannya faktor genetika memang benar mempengaruhi kepribadian. Yang jd pertanyaan saya, faktor genetika (bukan biologis seperti yang saya maksud) apakah menjadi bidang bahasan sosiologi juga?

Sosiobiologi: Apakah Faktor Genetika Menjadi Bidang Bahasan Sosiologi Juga?

Ketika saya googling, faktor-faktor  itu sebenarnya bisa dirunut dari perdebatan "nature vs nurture" yangg dilontarkan sepupu Charles Darwin, Francis Galton (1822 – 1911) hingga lahir teori-teori seperti Behavioral Genetics dan Biological Determinism (biologism).Tahun 1960 terbit buku Behavior Genetics ditulis oleh J. L. Fuller and W. R. Thompson sebagai cabang penelitian dan pada tahun 1969 dinyatakan sebagai pendekatan baru dalam penelitian Sosiologi oleh the National Academy of Sciences (NAS).

Tahun 1975, Edward O. Wilson menerbitkan bukunya Sosiobiologi, yang mungkin dapat diringkas dalam pernyataannya "Karl Marx was right, socialism works, it is just that he had the wrong species" ketika mengacu pada penelitian tentang koloni semut. Semut hidup dalam koloni laiknya komunis karena mereka terpaksa melakukannya semenjak dari biologi dasarnya. Dia berpendapat semua perilaku binatang, termasuk manusia, merupakan produk dari keturunan, rangsangan lingkungan, dan pengalaman masa lalu.
Tentu sampai sekarang banyak sosiolog mengkritik itu karena titik fokusnya yang berbeda.
Bagaimanapun juga, buku Sociology: An Introduction karangan Joseph S. Rouček dan Roland L. Warren yang sering dijadikan sumber buku pelajaran sosiologi SMA mungkin bisa mengklarifikasi alasan mengapa Sosiologi tertarik pada faktor biologis. Buku ini diterbitkan juga di tahun 1960-an tepatnya 1959. Dengan tahu buku sumber ini, harapan saya bisa memperjelas kebingungan.
Dalam bab tiga buku tersebut, kepribadian didefinisikan sebagai
organisasi dari faktor-faktor sosiologis, psikologis, biologis yang mendasari perlilaku individu. Kepribadian terdiri dari kebiasaan, sikap, dan karakteristik-karakteristik lainnya darimanapun asalnya, yang menurut hal itu seorang individu berperilaku berbeda dengan yang lain. Kepribadian merupakan organisasi perilaku seorang individu karena dikembangkan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Menurut Joseph S. Rouček dan Roland L. Warren, para sosiolog tertarik dengan perilaku individu karena fenomena ini terjadi dalam interaksi sosial. Perilaku sosial ini bisa dianalisis dengan baik dalam kaitannya dengan peranan sosial dari satu individu. Peranan adalah pola-pola interaksi di mana perilaku sosial bisa diorganisir di sekelilingnya. Peranan merupakan pola-pola perilaku timbal-balik antara orang-orang yang terlibat dalam interaksi. Bagi sosiolog, kepribadian bisa dikaji dalam kaitannya dengan pengorganisasian peranan sosial individu dengan saling menghormati sesama. Yang mendasari peranan sosial (yang melalui hal itu perilaku sosial individu menjadi terpola) adalah faktor-faktor biologis dan psikologis tertentu yang mempengaruhi perilaku sosial. Meskipun  sosiolog tertarik pada kepribadian pada tahap interaksi sosial, faktor-faktor biologis dan psikologis ini penting karena itulah yang membentuk kerangkanya, tempat perilaku sosial berkembang.

Faktor-faktor Biologis dalam Kepribadian

Faktor-faktor biologis bisa mempengaruhi kepribadian secara langsung, sebagaimana tergambar dalam keseimbangan endokrin, atau secara tidak langsung dalam hal batasan sosialnya. Misalnya, seseorang dengan keadaan jasmani fisiknya lemah bisa jadi merasa inferior apabila dia berpikir bahwa orang lain mencemoohnya karena keadaan fisiknya tersebut.
Di antara faktor-faktor biologis penting yang mendasari kepribadian adalah:
  1. Sistem syaraf pusat
  2. Sistem endokrin
  3. Proses metabolime
  4. Rangsangan/dorongan (drives)
  5. Perbedaan jenis kelamin
  6. Proses pendewasaan/maturasi
  7. Karakteristik-karakteristik individu lainnya yang mempengaruhi konsepsi diri darinya sebagaimana yang dia bayangkan apa yang dipikirkan oleh orang lain mengenai dirinya.
Demikian menurut Joseph S. Rouček dan Roland L. Warren yang saya terjemahkan di sini.
Brunner and Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing (Two Volume Set) Twelfth Edition

 Pengaruh Faktor Biologis pada Kepribadian: Langsung atau Tidak Langsung?

Bu Indri, Guru Sosiologi dari Subang:
Yang saya pahami adalah pengaruh gen terhadap kepribadian itu sebenarnya tidak secara langsung, karena yang dipengaruhi secara langsung oleh gen adalah kualitas sistem syaraf, kesimbangan biokimia tubuh, dan struktur tubuh. Adapun fungsi gen/hereditas dalam kaitannya dengan perkembangan kepribadian adalah sebagai sumber bahan mentah/raw materials bagi kepribadian (seperti fisik, intelegensi dan temperamen), yang nantinya akan mempengaruhi keunikan kepribadian setiap orang. Sehingga pembahasan sosiologi tentang pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan, sepertinya lebih menekankan kepada bagaimana seorang individu dengan kondisi fisik, intelegensi dan tempramennya membentuk kepribadiannya yang tentunya dipengaruhi juga oleh faktor lain (external factor) . Genetik itu undirect factor for developing personality. I think it's just as raw materials, tapi saya setuju kalo point 1 to 7 as a basis of personality, sebagai dasar aja lho, nantinya kepribadian seseorang terbentuk dipengaruhi oleh social and physical factor. Dari beberapa referensi yang saya baca saya memahaminya begitu, 'as a basis of' not 'influence directly'.. ato mungkin yang saya tafsirkan sebagai undirect factor diterjemahkan oleh yang lain (termasuk beberapa ahli) sebagai direct factor hehe.. Terus terang background studi saya bukan dari sosiologi, jadi ini masih banyak belajar lagi pa^^
Saya pun tidak tahu apa-apa, hanya membantu mencarikan referensi dan menerjemahkan sedikit. Disclaimer: I'm not responsible for the content, opinions, or any other materials expressed above. kecuali salah terjemahan karena memang amburadul Inggris saya haha. 

Yang menarik dalam terjemahan dalam buku-buku mapel sosiologi adalah kata "underlying" yang diterjemahkan "mempengaruhi". Salah dua terjemahan inggris-inggris-nya adalah: be or form the base for, be the support or basis of. Pada dua terjemahan itu ada kesamaan dengan ide Bu Indri "sebagai dasar". Inilah susahnya jadi penerjemah. Kalau tidak bisa menangkap ide penulis asli, bisa salah arah. Makanya saya bikin disclaimer di atas.

Tapi yang jelas, klo ada peserta didik tanya seperti pak Wahyu,  kita bisa menjawab lebih detil bahwa di buku itulah Roucek berpendapat bahwa "Biological factors may influence personality directly, as illustrated by endocrine balance." Ketika kita tidak dapat menjawab pertanyaan peserta didik yang kritis dengan buku pegangan kita, kita harus membiasakan diri untuk mencari sumber rujukan primer-nya.

Demikian.

Sumber:
  • Wikipedia 
  • Sociology: An Introduction. Joseph S. Rouček dan Roland L. Warren
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into