Home » , » 3 Tips Aman Bertransaksi dengan Kartu Kredit

3 Tips Aman Bertransaksi dengan Kartu Kredit

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Sunday, December 21, 2014 | 1:57 PM

Tips Aman Bertransaksi dengan Kartu Kredit - Kamis kemarin, 18 Desember 2014, Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) kembali membuat kultwit mengenai seputar pengamanan dokumen dan data rahasia. Melalui akun resmi Twitternya @Lemsaneg_RI, kali ini lembaga pemerintah nonkementerian yang memiliki tugas mengamankan informasi rahasia negara ini memberikan tips aman bertransaksi dengan kartu kredit dan cara mengamankan data sensitif kita.
Tips bertransaksi dengan kartu kredit
Tips bertransaksi dengan kartu kredit dari Lembaga Sandi Negara (foto: Sean MacEntee)

#1 Selalu musnahkan dulu informasi di dalam struk transaksi kartu kredit sebelum dibuang

Struk transaksi itu adalah secarik kertas kecil yang keluar dari mesin gesek kartu kredit yang biasanya ada di depan kasir. Anda bisa menyimpan struk sebagai tanda bukti transaksi sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Jika Anda membuangnya dan suatu hari membutuhkannya, Anda harus memintanya ke bank dan bank akan mengenakan biaya copy. Namun, jika Anda tidak membutuhkannya lagi dan berniat membuangnya, musnahkanlah terlebih dulu informasi yang ada di dalamnya. Anda dapat menyobeknya kecil-kecil, atau memasukkannya ke mesin penghancur kertas. 

Struk kartu kredit perlu dihancurkan karena berisi beberapa informasi penting yang rawan dimanfaatkan penjahat, termasuk identitas pemegang kartu, jenis kartu, waktu transaksi, nomor pelacakan (kode transaksi), kode persetujuan transaksi, dan tanda tangan. Dengan informasi struk kartu kredit tersebut memungkinkan oknum dapat menjebol rekening kartu kredit seseorang. Walaupun sekarang ini proteksi sistem keamanan bank semakin canggih dan ketat, kita harus mengantisipasi risiko keamanan yang tidak kita inginkan.

#2 Hati-hati dengan modus mencari data dengan pura-pura menelpon 

Hati-hatilah jika mendapat telepon yang mengaku dari bank. Pada kenyataannya, bank hanya akan menanyakan data sebagai konfirmasi keaslian identitas si nasabah bila si nasabah yang menelepon ke bank. Bank yang asli akan memahami bila nasabahnya keberatan menyebutkan informasi tersebut.

Kegiatan penelepon semacam ini bisa jadi merupakan salah satu upaya mencari informasi kartu kredit yang memanipulasi orang. Informasi yang biasa dicari pada nasabah kartu kredit adalah database penting seperti nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu semasa gadis, alamat tagihan, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebisa mungkin tolaklah dengan sopan bila ada permintaan data identitas atau nomor kartu kredit melalui telepon, melalui modus berikut ini:

 - Survei

Biasanya penelepon dengan ramah menjelaskan bahwa sedang ada survei bagi pengguna kartu kredit untuk menaikkan limit. Dia dengan halus meminta beberapa informasi dengan alasan sebagai konfirmasi untuk membuka database.

 - Mengaku Sales Marketing

Kadang penelepon juga mengaku sebagai sales marketing yang sedang menawarkan kartu kredit tambahan.

 - Menawarkan Asuransi

Penelepon yang memakai modus ini menawarkan asuransi kartu kredit atau lainnya. Semua itu  bisa dipakai alasan untuk menanyakan data kritis Anda.

#3 Hati-hati dengan Modus Peretasan

Selain dengan dua cara datamining di atas, saat ini peretasan data kartu kredit juga marak terjadi melalui internet. Modus tipuannya bisa sama seperti di atas, yaitu survei, tawaran asuransi, atau pemberitahuan ada perubahan sistem. Berikut ini dua media yang sering dipakai untuk melakukan peretasan:

#1 E-mail Palsu (phishing)

Dengan modus ini pelaku kejahatan memanipulasi seolah-olah bank mengirim nasabahnya dengan email. Selalu cek ulang email atau situs pengirim apakah memang berasal dari bank. Jangan langsung mereply sebelum ada konfirmasi kejelasan informasi pengirim.

#2 Situs Web Palsu (situs scam)

Modus ini mengarahkan nasabah untuk  log in ke situs yang dibuat mirip dengan situs resmi yang nasabah ingin akses melalui internet. Cek ulang situs transaksi Anda, dan pastikan bahwa itu bukan web palsu. Anda juga perlu memastikan jaringan yang Anda gunakan aman. Sebisa mungkin jangan bertransaksi dengan kartu kredit melalui wifi atau hotspot publik atau sharing jaringan.

***

Itulah 3 tips aman bertansaksi dengan kartu kredit twit dari Lemsaneg. Kehati-hatian dan kewaspadaan dalam menggunakan kartu kredit perlu selalu dijaga daripada kita menyesal di kemudian hari.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into