Home » » Perampok Bersenjata Api Satroni PPPPTK PKn dan IPS, 6 Orang Tertangkap

Perampok Bersenjata Api Satroni PPPPTK PKn dan IPS, 6 Orang Tertangkap

Diceritakan oleh Tricahyo Abadi pada Wednesday, November 20, 2013 | 1:16 PM

Pagi ini saya berangkat kerja sambil terkantuk-kantuk di kendaraan, sehingga harus beberapa kali mengucek-ucek mata yang pedas ini. Ini efek begadang semalam, saya terbangun pukul 02.00 dan tidak bisa memejamkan mata lagi sehingga memutuskan online sampai pagi berangkat. Sesampai di kantor pukul 07.06 WIB, parkiran baru ada tiga sepeda motor. Namun aneh, tiba-tiba seorang satpam mencegah dan melarang saya masuk gedung untuk melakukan sidik jari presensi. "Apakah kita kemalingan lagi?"
"Iya," jawabnya. Ternyata di depan kantor sudah berkerumun para kepala dan beberapa staf keuangan, mereka sudah dihubungi sejak dini.
Wah, terulang lagi kejadian naas ini, PPPPTK PKn dan IPS yang sebenarnya terletak tepat di seberang Pusdik militer Arhanud ini kembali disatroni penjahat. Dulu brankas kantor pusat ini pernah digasak maling, kini penjahat makin sadis menyatroni alat penyimpanan tersebut dengan cara merampok bersenjata api rakitan dan senjata tajam, serta mengenakan penutup muka. Dini hari tadi, kawanan perampok yang diperkirakan tujuh hingga delapan orang masuk melalui pintu depan gedung utama PPPPTK PKn dan IPS, dengan menodongkan senjata tajam dan senjata api rakitan langsung menyekap lima orang penjaga yang terdiri dari tiga orang satpam dan dua staf Cleaning Service yang yang sedang mendapat tugas lembur. Para perampok tersebut mengikat tangan kelima penjaga dengan lakban, begitu juga kaki, mata, dan mulut mereka dengan. Beberapa perampok mengawasi mereka dengan todongan senjata, sementara anggota komplotannya yang lain beraksi menggasak seluruh ruangan lantai satu gedung utama PPPPTK PKn dan IPS.
Di lantai satu PPPPTK PKn dan IPS terdapat 6 ruangan yang diacak-acak: ruang subbagian Keuangan, ruang Subbag Tatalaksana dan Kepegawaian, ruang Subbag Tata Usaha dan Rumah Tangga, ruang staf keuangan, ruang SPM, dan ruang unit perlengkapan.

PPPPTK PKn dan IPS
Salah satu ruang PPPPTK PKn dan IPS diacak-acak perampok
Rupanya kawanan perampok ini mengincar uang saja. Terbukti, kamera yang berada di salah satu almari yang telah dicongkel masih utuh, begitu juga smartphone milik para penjaga yang disekap dibiarkan begitu saja. Setelah kira-kira satu jam lebih beroperasi, para perampok kabur menggondol hasil jarahannya.
Sampai saat ini saya tidak mendapat informasi berapa jumlah uang yang diembat kawanan ini. Namun, berita bagusnya adalah polisi berhasil menangkap enam dari delapan orang yang diperkirakan dalam sebuah operasi gabungan polisi berkat laporan para penjaga sesaat setelah kejadian perampokan berlangsung. Berdasarkan keterangan yang saya peroleh, ketika suara gaduh telah reda, Joko, salah seorang satpam merasa harus segera melepaskan ikatan lakban pada kaki, tangan, mata dan mulutnya yang juga hampir menutupi hidungnya sehingga membuat pernafasan terhambat. Setelah berhasil melepaskan ikatan, ia segera menolong teman-temannya yang lain membuka dari ikatan lakban. Tono, salah seorang satpam lain yang telah dilepaskan ikatannya, akhirnya mengendap-endap karena takut beberapa anggota perampok masih berkeliaran, keluar gedung utama untuk segera mencari bantuan ke pusdik militer yang tepat berada di seberang kantor. 
Begitu mendapatkan laporan kejadian tersebut, dengan sigap para anggota militer Arhanud yang sedang bertugas langsung bereaksi cepat melakukan penyisiran di sekitar kantor, sementara Tono melanjutkan mencari bantuan ke polsek Junrejo. Informasi yang Tono dapat berikan adalah bahwa logat para penjahat tersebut bukan logat Jawa, seperti logat orang Indonesia bagian Timur (jadi ingat Machete Gangs di film The Raid yang logat tidak bisa dibedakan oleh orang-orang yang kurang familiar dengan logatnya).
Hasil kesigapan ini cukup melegakan, kawanan perampok 6 orang ditangkap. Hingga saat ini, kronologi penangkapan yang saya dapatkan masih simpang siur. Ada yang menyebutkan kawanan perampok ini ditinggal kabur sopirnya sehingga harus berjalan kaki untuk melarikan diri sampai akhirnya dapat ditangkap di sekitar kantor, termasuk atas bantuan beberapa warga sekitar yang melaporkan ada orang mencurigakan yang bersembunyi di dalam kuburan samping kantor. Versi lain menyebutkan para perampok tersebut ditangkap dalam sebuah pencegatan mobil yang nampaknya lebih dipermudah dengan informasi bahwa kawanan terdiri dari orang-orang Indonesia bagian timur. Bagaimana berita selanjutnya? Kita tunggu saja di koran yang pasti segera beredar besok. :)

AKBP Widiyanto AP
Kapolres Batu, AKBP Widiyanto A. P., memberikan keterangan pada para wartawan.
Jika menurut Anda bermanfaat, silakan berbagi tulisan ini ke teman Anda dengan tombol Google+, Twitter, atau Facebook di bawah ini.
Comments
0 Comments
0 Comments

Berikan Komentar

Post a Comment

Translate This Page into