Pertanyaan apakah Pagerank penting buat blog terus menghantui benak saya ketika tengah membenahi blog ini. Bahkan saking terobsesinya, ternyata teman blogger ada yang mengejar pagerank ini dengan cara tertentu misal menggunakan software ilegal untuk menaikkan statistik blog-nya. Itulah yang oleh Google dinamakan (Blackhat) webspam. Oleh karena itu, saya coba mencari tahu apakah pagerank memang benar-benar penting.

Memang, PageRank merupakan indikator paling gampang untuk mengetahui kinerja sebuah laman atau blog, tapi bukan karena kemudahannya itu lantas kita sebagai pemilik blog menganggapnya sesuatu yang sangat penting untuk kita kejar-kejar. Dalam Sosiologi, fenomena pengejaran ranking ini mirip dengan kredensialisme di mana kita terlalu mengagung-agungkan suatu tanda pencapaian hingga membuat tanda itu seakan lebih penting hingga menafikan faktor-faktor lainnya yang sebenarnya patut menjadi pertimbangan.
Jika kita benar-benar menginginkan statistik yang bagus, ada baiknya kita memikirkan bagaimana sebenarnya Google Analytics bekerja untuk mengonversi kunjungan ke suatu blog, bagaimana kita memanfaatkan data darinya untuk mengukur kinerja blog kita, seberapa besar relevansi blog kita yaitu kesimpulan analisa yang dilakukan Google dalam menilai pentingnya konten blog dibandingkan dengan yang lainnya, atau tolok ukur lain yang dipertimbangkan oleh Google memiliki keterkaitan dengan hasil kinerja blog kita.
Matt Cutts, kepala Divisi Webspam Google pada 6 Februari 2013 lalu menjawab pertanyaan mengenai PageRank mengatakan bahwa alasan Google masih mendukung fasilitas ini adalah karena masih banyak webmaster yang memakainya. Tapi, kita tahu bahwa Google Chrome sendiri tidak memasangnya, juga Internet Explorer 10. Dengan demikian kelak nilai PageRank dengan sendirinya akan lenyap. Kita lihat saja perkembangannya.
Semakin relevan dan penting isi blog, semakin bagus kinerja suatu blog di pesin pencari Google. Satu contoh sederhana mengenai relevansi, saya membuat posting Wisata Kuliner Murah di Kota Batu. Kemudian saya membuat konten yang panjang disertai alasan-alasan mengapa saya memutuskan tempat wisata itu murah. Seandainya alasan-alasan itu adalah: pemandangannya bagus, pengunjungnya ramai, fasilitas rekreasinya beragam, maka hal itu dikatakan tidak relevan karena istilah murah itu seharusnya dikaitkan juga berhubungan dengan masalah harga. Contoh lain mengenai pentingnya konten adalah posting saya mengenai Jawa vs Sunda. Di sepanjang paragraf-paragraf awal saya kebingungan memahami mengapa teman-teman dari Jawa Barat akan bertanya "kapan pulang ke Jawa" padahal kami sama-sama di pulau Jawa. Konten tentang kebingungan saya ini tentu dianggap Google kurang penting daripada isi suatu laman yang saya cuplik di bawah menjelaskan secara rinci dari sudut sejarah tentang hegemoni Jawa bagian timur terhadap Jawa bagian barat. Oleh karena itu, konten sangat menentukan. Itulah alasan pengunjung mampir ke blog kita, yaitu merujuk informasi pada artikel yang kita posting.
Link Building
Dan satu lagi yang dapat saya pelajari, tidak perlu kita melakukan spam. Contoh spam adalah yang saya lakukan sendiri di blog Mas Kolis walaupun saya sebenarnya ingin minta bantuan karena gagap buat template, hehehe. Dengan menyebutkan link saya di sana secara tidak langsung saya mempromosikan blog. Satu hal yang mudah-mudahan tidak saya ulang lagi. Yang masih saya anggap wajar adalah kunjungan balik. Saya menganggapnya silaturahim yang bermanfaat antar narablog, tentunya dengan komentar yang membangun dan relevan dan tanpa harus nitip link, hehehe.
Untuk sementara saya masih belajar mengenai link building, tapi untuk sementara sesuai petunjuk karyawan Google sendiri saya sedikit demi sedikit akan fokus pada konten. Sebagai pemula, saya akan melakukannya dengan cara saya sendiri. Saya sadar saya tidak punya banyak konten yang berkualitas. Tapi dengan menerjemahkan suatu informasi berkualitas di web, minimal saya telah berbagi dengan memanfaatkan pengetahuan bahasa yang saya miliki. Dalam hal membangun konten, pengalaman sangat diperlukan karena dari situlah kita dapat mendapatkan suatu konten yang orisinil. Intinya, saya harus banyak belajar lagi. Demikian teman. :)
masih salah ketik title kang :D
ReplyDeleteOh iya itu ternyata masalahnya pada laptop. Per tombol huruf A-nya ancur gara-gara saya cungkil Mas. Hahaha. Banyak huruf a yang tidak muncul. :(
Delete